Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional bagi Sinshe

Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional bagi Sinshe

Pusat Pengembangan Akademik – Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jum’at – Minggu (26–28/12/14) melaksanakan program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi para Sinshe Kesehatan Tradisional Tionghoa – Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI), dilaksanakan di gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru, lt. 5, UNJ.

Program PEKERTI ini merupakan program kerjasama antara UNJ dengan IKNI. Terdapat 27 Sinshe dari perwakilan wilayah di Indonesia mengikuti program PEKERTI yang berjalan selama 3 hari penuh ini, dimulai pukul 08.00 sampai 21.00 setiap harinya.

Sambutan dan pembukaan Program PEKERTI disampaikan oleh Dr. Totok Bintoro, M.Pd. selaku kepala LPP, mewakili Rektor UNJ, Prof. Dr. Djaali, M.Pd. Dalam sambutannya Bapak Totok menyampaikan bahwa Pendidikan dan Kesehatan sangat penting peranannya dalam pembangunan bangsa Indonesia yang maju, sehat, dan sejahtera. “Kami mengapresiasi kerjasama seperti ini,” imbuh Bapak Totok.

Terdapat 8 materi yang disampaikan oleh pemateri yang berbeda. Pemateri merupakan para dosen UNJ. Pada hari pertama disampaikan materi Teori Pembelajaran dan Motivasi oleh Dr. Asep Supena, M.Psi., Evaluasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi oleh Dr. Yuliarti Sastrawijaya, M.Pd., dan Aturan dan Kebijakan di Bidang Pendidikan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu oleh Drs. Sucahyono, M.Si.

Pada hari kedua disampaikan materi Konsep dan Implementasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi oleh Dr. Muchlas Suseno, M.Pd., dan Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI oleh Dr. Achmad Ridwan, M.Si. Sedangkan pada hari ketiga disampaikan materi Pengembangan Bahan Ajar oleh Uwes Anis C,M.Pd., Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran oleh Dr. Murti Kusumawirasti, dan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi oleh Drs. Diat, M.Si.

Maksud dari kerjasama ini adalah para Sinshe berupaya untuk menjadi pendidik formal di Perguruan Tinggi, maka bagi mereka diharuskan mendapat PEKERTI. “Kami merupakan organisasi Shinse yang pertama kali tanggap dengan peraturan tersebut,” kata Dr. Theresia Dimiyati Lim, kepala bagian pendidikan Lembaga Kursus dan Pelatihan Pendidikan Kesehatan Tradisional Tionghoa (LKP-PKTT) – IKNI.

“Sebuah pemikiran yang bagus, Sinshe berupaya menjadi pendidik formal, supaya bisa menciptakan generasi berikutnya secara berkelanjutan,” kata Dr. Asep Supena, M.Psi. selaku kepala Pusat Pengembangan Akademik, dalam salah satu sesi penyampaian materi PEKERTI. [Imam F. Rahmadi]

admin Avatar