Di Era Revolusi Industri 4.0, dunia pendidikan dituntut untuk dapat menerapkan teknologi dan informasi untuk mendukung revolusi yang serba digital. Tahun 2018 ini, implementasi esensi K13 diangkat sebagai tema seminar yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Pusat Sertifikasi dan Pendidikan Profesi (SPP) – LP3M, Universitas Negeri Jakarta. Sebanyak 458 mahasiswa PPG yang terdiri dari PPG Prajabatan SM3T Angkatan VI dan Bersubsidi Gel. I dan Gel II antusias mengikuti kegiatan tersebut pada hari Selasa, 22 Mei 2018 lalu.
Hakikat kurikulum adalah ‘’memudahkan”. Pernyataan itu disampaikan Bapak Zulfikri Anas (Kemendikbud), selaku narasumber. Kurikulum merupakan jalan yang dibangun agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dapat dipertanggungjawabkan, berkelanjutan dan membuat peserta didik berani menghadapi tantangan di masa depan.
“Potensi yang harus dikembangkan oleh peserta didik tidak hanya kecerdasan, tetapi juga spiritual, pengendalian diri, kepribadian dan akhlak mulia. Guru hanyalah fasilitator di sekolah,” jelas Zulfikri. Hal itu telah disebutkan di UUSPN Pasal 1 Ayat 1. “Butuh waktu 10 tahun untuk mencerna pasal tersebut dan menerapkannya dalam bentuk kurikulum yang sekarang dikenal K13,” tambahnya.
Kurikulum K13 menuntun guru tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga belajar seperangkat kompetensi yang memuat sikap dan keterampilan yang harus dikuasai dan diamalkan oleh peserta didik dalam kehidupan. Kedepan, guru tidak lagi dibebankan dengan RPP karena RPP cukup satu lembar kertas dimana identitas sekolah, SK dan KD nantinya sudah masuk database. Penentu penilaian nantinya didasarkan pada indikator yang dipilih.
Selain seminar, mahasiswa PPG juga menyelenggarakan pameran foto bertema SM3T. Terpilih 20 foto terbaik dari hasil voting semua peserta seminar. Sembari menunggu buka puasa bersama, kegiatan ini diisi dengan final lomba vocal group, standUp komedi, dan rangking 1.
“Harapanya, guru-guru bisa lebih adaptif dengan kemajuan di masa depan, karena calon guru lulusan PPG saat ini dipastikan akan menggunakan K13, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi K20, K25 dan seterusnya,” ujar Dr. Totok Bintoro, M.Pd selaku Ketua LP3M.
[easingslider id=”2571″]
(CN)