Pusat Pengembangan Akademik (PPA) – Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (29/01/15) menyelenggarakan Seminar dan Diskusi Action Research, diselenggarakan di auditorium lt. 9, gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru, UNJ.
Seminar dan Diskusi Action Research merupakan acara pertama dari program Seminar – Diskusi (SEMDIS) yang akan berlangsung setiap bulan selama setahun. Program SEMDIS mengusung tema yang berbeda pada setiap bulannya, dimana tema yang dipilih adalah tema-tema yang relevan dengan tugas dan fungsi utama dosen.
SEMDIS juga dapat diikuti oleh para mahasiswa. Terdapat 98 dosen dan 28 mahasiswa mengikuti SEMDIS siang ini. “Program SEMDIS ini diharapkan menjadi wadah untuk memberi kesempatan yang lebih banyak bagi para dosen dalam menyegarkan (refresing) dan menguatkan (recharging) kemampuan-kemampuannya di dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dan tugas pelayanan kepada mahasiswa,” ungkap Dr. Asep Supena, M.Psi, Kepala PPA, saat memberikan sambutan dalam acara ini.
Nara sumber pada SEMDIS Action Research ini yaitu Dr. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd., Yuli Rahmawati, Ph.D., dan Rien Safrina, MA, Ph.D. Membahas tentang hakikat Action Research dan perkembangannya saat ini, hingga pengaruh Self-study yang belakangan ini mewarnai perkembangan Action Research.
SEMDIS dibuka oleh Pembantu Rektor I, Bapak Prof. Dr. Muchlis R. Luddin, MA. Beliau mengapresiasi adanya acara SEMDIS, karena dengan acara seperti ini tercipta sebuah ruang untuk saling berbagi pemahaman dan pengetahuan. “Metodologi penelitian itu merupakan metode atau cara, bukan pakem yang kaku, dengan mendiskusikan kembali tentang metode penelitian Action Research, semoga dapat merubah paradigma research di UNJ, karena selama ini Action Research kurang diakui oleh sebagian dosen dan guru besar UNJ” imbuh Bapak Muchlis.
Program SEMDIS atau disebut juga dengan program refresing dan recharging, bertujuan diantaranya; (1) Menyegarkan dan Menguatkan kompetensi dosen; (2) Membangun suasana akademik yang positif (positive academic atmosphere); (3) Mendukung upaya pengembangan karier dan profesi dosen (carier & professional development), khususnya terkait dengan penilaian kinerja pegawai (SKP) dan penilaian Beban Kerja Dosen (BKD); dan (4) Memfasilitasi program studi dan institusi untuk meningkatkan nilai akreditasi. [Imam F. Rahmadi]